Desa Wisata Tanaman Organik Gabugan
Pandowoharjo Sleman Yogyakarta
Beranjak dari kultur tanah yang hanya dimanfaatkan pengolahannya ketika datang musim hujan saja, maka kami Kelompok swadaya masyarakat Gabugan yang bernama KSM Sumber Rejeki yang berada di wilayah Gabugan Pandowoharjo Sleman ingin mengubah pola pikir masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan rumah dan lahan kosong untuk di maksimalkan sebagai lahan yang produktif. Terkait hal itu kami berupaya untuk mencari solusi agar pertanian di wilayah kami bisa meningkat produksinya dan tidak tergantung hanya dengan penggunaan pupuk kimia saja.
Oleh karena itu kami ingin bersahabat dengan alam sekitar nya, yaitu dengan cara penggunaan media organik. Berawal dari hal tersebut kami mulai merintis dengan cara pola tanam dengan media polybag, pemanfaatan plastik limbah, serabut kelapa, botol plastik dan kaleng bekas untuk kita jadikan media tanam.
PERTANIAN ORGANIK
Trend masyarakat dunia untuk kembali ke alam (back to
nature) telah menyebabkan permintaan produk pertanian organik di seluruh
dunia tumbuh pesat sekitar 20% per tahun.Sehingga diperkirakan pada tahun 2010
pangsa pasar dunia terhadap produk pertanian organic akan mencapai U$ 100
milyar (Ditjen BPPHP Deptan, 2001).
APA ITU PERTANIAN ORGANIK ?
Pertanian organik adalah sistem produksi pertanian
yang holistik dan terpadu, dengan cara mengoptimalkan kesehatan dan
produktivitas agroekosistem secara alami, sehingga menghasilkan pangan dan
serat yang cukup, berkualitas, dan
berkelanjutan.
Kita akan mempelajari bagaimana cara pengolahan dan
tatacara perawatan pada Pertanian Organik agar hasilnya baik.
Pertama kita harus memperhatikan Lahan.
LAHAN
Lahan yang digunakan untuk produksi pertanian organik harus bebas dari
bahan kimia
sintetis (pupuk dan pestisida). Terdapat dua pilihan lahan: (1) lahan
pertanian yang baru dibuka atau, (2) lahan pertanian intensif yang telah
dikonversi menjadi lahan pertanian organik. Lama masa konversi tergantung
sejarah penggunaan lahan, pupuk, pestisida, dan jenis tanaman.
KEDUA PENGUNAAN PUPUK
ORGANIK.
Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari bahan-bahan organik seperti
pangkasan daun tanaman, kotoran ternak, sisa tanaman, dan sampah organik yang
telah dikomposkan.
KETIGA PENGELOLAAN KESUBURAN TANAH.
Untuk mencukupi kebutuhan hara tanaman,maka upaya peningkatan kesuburan
tanah secara alami melalui daur ulang nutrisi tanaman, harus dioptimalkan
dengan mengandalkan perbaikan aktivitas biologis, serta fisik dan kimia tanah
dengan
prinsip:
v Mengembalikan hara atau nutrisi yang terangkut panen dengan menambahkan
pupuk organik dari berbagai sumber (pangkasan tanaman, pupuk kandang), secara
periodik ke
v dalam tanah baik dalam bentuk segar atau kompos,
v Mengembalikan sisa-sisa panen serta serasah ke lahan untuk mengembalikan
hara terangkut tanaman,
v Menanam tanaman legum sebagai tanaman pagar (hedgerow) yang
bermanfaat sebagai sumber pupuk organik, pakan ternak, dan di sisi lain
berfungsi sebagai perangkap inang/predator,
v Mengintegrasikan ternak dalam kebun organik, selain kotoran yang
dihasilkan digunakan sebagai pupuk, daging ternak dapat dikonsumsi sebagai
produk daging organik,
v Menambahkan bahan amelioran alami seperti kapur dan fosfat alam, bila
terjadi kahat hara Ca dan P pada tanah yang tidak dapat diatasi dengan pupuk
organik (bahan-bahan ameliorant yang diizinkan terdapat dalam SNI 01-6729-2002)
FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG PERTANIAN ORGANIK
- Benih tidak boleh berasal dari produk hasil rekayasa genetika atau Genetically Modified Organism (GMO). Sebaiknya benih berasal dari kebun pertanian organik,
- Pengendalian hama, penyakit, dan gulma tidak boleh menggunakan pestisida kimia sintetis, tetapi dilakukan dengan cara mekanik seperti hand picking, membuang bagian tanaman yang sakit, dan menggunakan pestisida nabati bila diperlukan, serta menjaga keseimbangan ekosistem,
- Penanganan pasca panen sesuai dengan persyaratan pasca panen pertanian organik
Kesimpulanya
:
Pengelolaan
lahan dengan budidaya pertanian organik sebagai salah satu alternatif strategis
mempertahankan kesuburan tanah dan sumberdaya lahan berwawasan lingkungan.
Semoga
artikel ini bermanfaat dan bisa menjadikan solusi bagi para
petani Organik untuk mendapatkan hasil
pertanian yang maxsimal guna memenuhi kebutuhan masyarakat luas.
Daftar
Pustaka :
Setyorini,
Diah. Dan Husnain. 2004. Pengelolaan Lahan Untuk Pertanian Organik.
Bogor: Balai Penelitian Tanah.